Thursday, November 21, 2013

TULISAN-CONTOH KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PENDERITAAN

TULISAN

CONTOH KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PENDERITAAN
CONTOH KASUS 1
Kasus Penyiksaan TKI di Madinah Sedang Diselidiki   
Tim Liputan 6 SCTV
30/01/2011 12:23

http://static.liputan6.com/201101/110130btki.jpg
30/01/2011 12:23
Liputan6.com, Madinah: Seorang TKI asal Pontianak, Kalimantan Barat, Armayeh Binti Sayuri, disiksa majikannya di Madinah. Pemerintah dan Kedutaan Besar Indonesia kini tengah menyelidiki penyebab terjadinya penyiksaan. Selain itu, perusahaan yang mengirim Armayeh juga diburu.

TKI yang baru berusia belasan tahun ini selalu disiksa majikan perempuannya sejak tiga bulan bekerja selama lebih dari setahun [baca:Lagi, TKI di Madinah Disiksa Majikan]. Armayeh berhasil melarikan diri saat pintu rumah majikan tak terkunci. Dengan dibantu warga, Armayeh sejak Sabtu lalu dirawat di RS King Fadh, Madinah.

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah, menyatakan kasus yang menimpa Armayeh kini telah diproses secara hukum dan tim investigasi tengah menyelidiki kasus ini. Kisah duka Armayeh ini hanya berselang beberapa bulan dari kasus Sumiati binti Salan Mustofa yang disiksa secara sadis oleh majikannya di Madinah. (MEL)

  
CONTOH KASUS 2
Siswa AMK Dituduh Mencuri Seekor Bebek Disidang

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Seorang siswa kelas sembilan SMK Teknologi Pembangunan Babelan Bekasi, Jawa Barat Irpan Fahruroji (18) terpaksa mendekam di penjara setelah dituduh ikut terlibat dalam pencurian seekor Bebek Senin (27/12) bersama temannya Iyan Sanjaya (18) di Kavling Barokah Jalan Dahlia RT8/14 Babelan. "Saya tidak bersalah dan tolong dibebaskan karena sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional," ujar Irpan, usai sidang tertutup di PN Bekasi, Selasa

Ia sangat berharap agar majelis hakim yang mempersangkakan dirinya melanggar pasal 363 ayat (1) Ke 4e KUHP bisa membebaskan dari segala hukuman. Orang tua korban, Nenti (45) mengatakan anaknya tidak tahu menahu dengan aksi pencurian seekor bebek tersebut.

Semula menurut ibu rumah tangga dengan tanggungan lima anak itu, Irpan yang tengah duduk-duduk dengan temannya di Desa Bahagia didatangi Iyan Sanjaya yang minta diantarkan ke tempat teman perempuannya dan ditolak dengan alasan akan mengantar ibunya yang sakit untuk berobat.

Tapi Iyan tetap meminta tolong dan akhirnya diantar Irpan. Ditengah perjalanan motor kehabisan premium dan selanjutnya Iyan pergi namun ternyata ia mencuri seekor bebek untuk digunakan membeli BBM.

"Perbuatan itu kepergok warga dan selanjutnya Iyan yang hanya bersekolah hingga SD itu ditangkap. Setelah itu ia ditanya temannya dan selanjutnya warga menangkap Irpan yang tidak tahu menahu dengan kejadian itu tengah duduk di motor yang tidak bisa lagi jalan," ujar ibu yang menyatakan suaminya bekerja sebagai tukang becak itu.

Kakak korban Ija Kholijah menuturkan adiknya Irpan bukan pelaku dan tidak terlibat dalam pencurian itu. Ia menyatakan keluarganya malah telah mengganti seekor bebek yang telah diambil pemiliknya ketika Iyan tertangkap senilai Rp200 ribu agar ada perdamaian diantara kedua belah pihak.

"Pemilik bebek sudah mau berdamai dan ketika keluarga ke kantor polisi minta agar kasus tersebut bisa diselesaikan secara musyawarah ternyata disebutkan aparat berkasnya sudah ke kejaksaan," ujarnya.

Kapolsek Babelan dalam surat perintah penangkapan bernomor SP.Kap/56/XII/2010/Serse menyebutkan berdasarkan bukti permulaan yang cukup diduga keras Irpan telah melakukan tindak pidana pencurian.

Dalam surat yang ditandatangani Kapolsek AKP Badari SH itu disebutkan Irpan diperintahkan untuk ditangkap dan ditahan atas perbuatannya. "Saya mohon keadilan agar adik saya bisa dibebaskan karena dia bukan pelaku dan tidak tahu menahu dengan rencana mencuri bebek itu," ujar Ida, dengan raut wajah sedih.

CONTOH KASUS 3
 Pemerkosaan di angkot


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/09/15/123353_angkot-barang-bukti-kejahatan_300_225.jpg


Karyawati bernisial SRS (27) diperkosa secara bergantian oleh dua sopir tembak angkot D-02 jurusan Lebak Bulus-Pondok Labu. Sementara dua pelaku lain mendapat bagian uang Rp700 ribu, BlackBerry Gemini dan dan Esia.

Dalam kejadian pemerkosaan itu, SRS dipaksa melayani nafsu bejat dua sopir tembak yang masih berusia belasan tahun di dalam angkot yang berputar-putar di Jalan TB Simatupang. Setelah puas, korban ditinggalkan di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.

Seperti dijelaskan Kepala Humas Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Aswin, kejadian pemerkosaan itu berlangsung pada Kamis, 1 September 2011, sekitar pukul 00.00 WIB.

SRS yang baru turun dari Kopaja P-19 jurusan Tanah Abang-Ragunan kemudian diajak naik angkot D-02 jurusan Ciputat-Pondok Labu yang ngetem di Cilandak. Korban ditawari pelaku diantar sampai rumahnya di kawasan Pondok Gede. Padahal angkot ini tak melayani trayek ke rumah korban. Dua pelaku duduk di depan, sementara dua lainya di bangku penumpang.

Baru berjalan tak berapa lama, pelaku yang ada di belakang langsung menutup pintu angkot. Sementara satu pelaku lainnya memegangi SRS yang sudah mulai curiga.

Musik di dalam angkot dipasang lebih kencang agar teriakan SRS tidak terdengar dari luar. Salah seorang pelaku bernama A, menyuruh korban membuka bajunya. Perlawanan korban jadi percuma, dia pasrah karena dipegangi dua pelaku.

"Pelaku PT memaksa korban melakukan hubungan badan, tapi ditolak. PT kemudian marah dan membekap korban, dengan dibantu tersangka A," ujar Aswin, Kamis, 15 September 2011.

Sambil dibawa berkeliling, SRS digagahi PT, dan musik dengan volume kencang masih diputar. Sambil terus mengacam, pelaku melampiaskan seluruh emosi mesumnya kepada korban.

Penderitaan SRS belum berakhir. Pelaku lain bernisial YG, yang mengendarai angkot itu berpindah posisi. Masih pasrah dan tidak bisa melawan, SRS kembali diperkosa. Dan barang berhaganya dipereteli dua pelaku lain.

Dalam keadaan lemah tak berdaya, SRS diturunkan di kawasan Ragunan, di sekitar Kompleks Marinir. Dengan pertolongan warga sekitar, SRS kemudian diantar pulang ke rumahnya, tanpa melapor polisi.

Setelah dua pekan peristiwa itu berlangsung, Selasa malam kemarin, korban bertemu lagi dengan YG. Dia hapal betul dengan tampangnya. Apalagi YG mengemudikan angkot D-02 yang sama saat melakukan pemerkosaan. Pelaku itu sedang ngetem dengan mobilnya di traffic light Lebak Bulus.

Korban lalu mengadu kepada polisi lalu lintas di dekat situ. Si sopir mencoba kabur saat akan ditangkap, tapi tanpa ampun dia diringkus dan digelandang ke kantor polisi.

Kasus ini kemudian ditangani Polres Metro Jakarta Selatan. Perburuan terhadap tiga pelaku lainnya masih dilakukan polisi. Sementara YG sudah diperiksa dan diancam dengan Pasal 365 ayat 2 KHUP, Pasal 285, dan Pasal 56 KUHP, ancamannya di atas lima tahun penjara.

Sementara itu, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno mengatakan, hingga September ini ada 40 kasus pemerkosaan. Tiga kasus terjadi di angkutan umum.

Livia Pavita Soelistyo, Mahasiswa Binus adalah salah satu korban kejahatan ini. Dia bahkan bunuh oleh pelaku guna mengilangkan jejak kejahatannya.

Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya hal serupa, masyarakat khususnya kaum perempuan yang pulang bekerja pada malam hari diminta untuk memilih angkutan.

"Tidak perlu ragu menolak untuk naik. Lihat apakah di dalamnya ada perempuan juga atau tidak. Jangan naik angkutan jika berisi lelaki semua. Kita harus mewaspadai hal itu," katanya.

Sementara itu, disamping harus memperhatikan kondisi kendaraan, para penumpang khususnya perempuan juga disarankan untuk tidak mengenakan baju yang mengundang tindakkan kejahatan.

Sujarno mengimbau, untuk para korban pemerkosaan untuk melapork kepada polisi. Dengan begitu, para pelaku bisa diproses secara hukum.

"Jadi masyarakat jangan sengan untuk melapor, dari aspek publikasi juga bisa kita jamin, ini kan bisa jadi bahan analisas juga, penangannya juga khusus, sidangnya juga tertutup," kata Sujarno.
 


Kapolri Jenderal Timur Pradopo memberikan atensi khusus terhadap pengungkapan kasus pemerkosaan di angkot yang menimpa RS, pedagang sayur warga Jalan Raden Saleh RT 006/07 Sukmajaya, Depok Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Nasution. Menurutnya kasus tersebut saat ini juga menjadi atensi Polda Metro Jaya.

"Pemerkosaan jadi atensi Polda, itu ditangani Polda. Kami tak usah dipesan oleh Presiden untuk jadi atensi juga sudah tugas kami untuk ungkap, Kapolri juga menjadikan ini atensi," jelasnya kepada wartawan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, Senin (19/12/11).

Saud menambahkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mawas diri saat naik angkot. Khususnya kepada para penumpang perempuan.

"Kepada semua pihak harus mawas diri, kejadian pemerkosaan di angkot itu sesuatu yang tidak beradab dan tak berprikemanusiaan," katanya.

Ia juga meminta para pemilik sopir angkot untuk tidak memberlakukan sopir tembak. Hal itu guna mencegah kriminalitas di angkot. "Pemilik angkot harus perhatikan sopir-sopir tembak, dikontrol, nanti lepas kendali," tandasnya.



CONTOH KASUS 4

Pembobol
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Penangkaran Rusa, Desa Api-api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser, membobol brankas di kantornya sendiri.

Adalah Mahyuddin (32), oknum PNS yang nekat mencuri uang senilai Rp35 juta dalam brankas pada Jumat, 16 Desember lalu. Tak lama menikmati uang hasil curiannya PNS ini berhasil dibekuk Polres PPU pada jumat malam pekan lalu (23/12).

Kapolres PPU AKBP Sugeng Utomo menjelaskan tersangka melakukan aksinya setelah berhasil membobol jendela belakang kantor tepat diruangan bendahara, setelah berhasil tersangka yang sudah mengetahui kondisi kantornya tersebut kemudian mengangkut brankas seorang diri dengan cara dipikul.

“Tersangka mengaku melakukan aksi sendiri karena dia paham benar lokasi brankas tempat kerjanya. Dia membongkar brankas dan mengambil uang di dalamnya sebanyak Rp35 juta,” kata Sugeng, Rabu, (28/12/2011).

Sugeng menyatakan, setelah mendapatkan laporan dari pihak UPTD petugas langsung melakukan penyelidikan dan kecurigaan petugas mengarah kepada tersangka, yang bekerja di UPTD Penangkaran Rusa. “Kita amankan ketika berada di dalam rumahnya, di Petung Kecamatan Penajam PPU. Tersangka dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara,” tambahnya.

Sementara tersangka Mahyuddin mengaku dapat menggangkat brankas yang beratnya puluhan kilogram itu karena memiliki jimat. “Dia angkat brangkas itu sejauh 10 meter, tapi setelah kita ulangi ternyata dia tidak kuat. Katanya punya jimat,” tambah Kasubag Humas Polres PPU, AKP Jamaludin.

Anehnya lagi, kata Jamaluddin aksi yang dilakukan oleh Mahyuddin hanya untuk cari sensi. Karena dari sisi ekonomi tersangka memiliki materi yang cukup.

“Pengakuan tersangka sih alasan mencuri brankas hanya untuk sensasi, sebab dari segi ekonomi berkecukupan, apalagi kedua istrinya telah memiliki penghasilan tetap sendiri-sendiri. Istri pertamanya seorang guru dan kedua punya usaha kos-kosan," tambah  Jamaluddin
 


AKIBAT-AKIBAT DARI KEGELISAHAN (CONTOH)
CONTOH 1
Contoh kasus dari kegelisahan seorang ibu muda :
Bayi yang sering menangis dan rewel, pasti sangat meresahkan orang tuanya, apalagi jika itu buah hati pertama orang tuanya. Pengalaman pertama punya bayi pasti sangat merepotkan, terutama bagi mereka yang memelihara bayi tanpa supervising dari orang tuanya, dalam arti kakek-nenek si bayi. Tapi, jangan takut, bukan kesalahan anda jika sang bayi menangis terus, dan juga bukan kesalahan si mungil buah hati anda. Menangis, bahkan sampai sangat serius frekuensinya, umum terjadi pada bayi. Bayi yang tumbuh sehat serta cukup gizi sekalipun, akan tetap menangis. Justru menangis adalah tanda bahwa bayi anda sehat, asal dalam batas-batas tertentu.

·       Kecemasan yang timbul akibat penyesuaian diri dengan lingkungan mempunyai anak baru .  Kecemasan ini timbul karena orang itu takut bahwa anaknya terjadi apa-apa (sakit). Karena tidak mempunyai pengalaman sebelumnya.

CONTOH 2
KEGELISAHAN ANAK AKIBAT KECANDUAN GAMES
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan menggambarkan ketidak tentraman hati maupun perbuatan, perasaan khawatir dan ketidaksabaran seseorang dalam kecemasan. Kegelisahan merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kecemasan. Kegelisahan dapat dilihat dari tingkah laku ataupun gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Salah satu contuhnya adalah seseorang berjalan mundar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukan kepala.Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gagguan penyakit. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Tragedi dunia modern tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan seterusnya. Kegelisahan dalam konteks budaya dapatlah dikatakan sebagai akibat adanya instink manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya untuk mencari “kesempurnaan”. Atau, dari segi batin manusia, gelisah sebagai akibat noda dosa pada hati manusia. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang, sekaligus membuat orang lain menjadi korbannya.

Penyebab kegelisahan dapat pula dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia,kecemasan dibagi menjadi 3:

1) Kecemasan obyektif (kenyataan), kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.
2) Kecemasan neurotik (saraf). Kecemasan ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
3) Kecemasan moral
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi, antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah,takut, gelisah, cinta, rasa kurang (inferiot).
Sifat seperti rasa iri, benci, dengki, dendam dan sebagainya adalah sifat yang tidak terpuji baik diantara sesama manusia, maupun dihadapan Tuhan. Dengan adanya sifat itu, seseorang akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.
Setiap orang memiliki emosi, dan emosi penting bagi kemajuan. Namun, emosi tidak terbendung akan menyebabkan perasaan–perasaan cemas, gelisah, khawatir, benci dan perasaan negatif lainnya. Perasaan itu demikian hebatnya, sehingga dapat mendesak dan mengusir pikiran-pikiran tenang, tentram, segar, dan damai.

“7anak mengalami gangguan jiwa karena kecintaannya bermain game”
Beberapa remaja saat ini harus menjalani perawatan psikologis di rumah skait jiwa karena mengidap gangguan jiwa karena bermain game,mereka mengamuk dan menjadi gelisah ketika permainan nya ditarik .prestasinya menurun hingga menolak sekolah.
Teknologi di masa kini bagaikan pisau yang mengalami dua sisi . misalnya disatu pihak bisa digunakan sebagai sarana refreshing saat mengalami kejenuhan dan stress tinggi akibat mengalami tekanan, main game sarana pelarian yang mengasyikan . namun di sisi lain game bisa menyebabkan kecanduan dan kegelisahan secara berlebihan. Jari jemari gemetaran maunya main meski sambil gemetaran tidak ada konsentrasi hingga rusaknya kesadaran dan akhirnya mengakibatkan hal serius berupa gangguan jiwa.
Disebutkan Suzy Yusna Dewi,psikiatri di salah satu rumah sakit jiwa menyebutkan bahwa sebanyak 7anak harus dirawat,salah satunya adalah Dimas(bukan nama sebenarnya). Ketika dibawa konsultasi kondisi Dimas sangat menyedihkan. Kurus tangannya gemetaran dan sering meracau serta gelisah minta playstation nya dikembalikan kepadanya.
Dari cerita orang tuanya diketahui bahwa dari kecil ia hobi bermain games lewat PS. Setelah satu dua tahun memegang PS,prestasinya mulai menurun. Bahkan di kelas satu SMP sekarang, mulai main sampai tengah malam. Orang tuanya mengaku,sejak tahun lalu sudah menyita PS nya tetapi ia melakukan diluar rumah sepulang sekolah bahkan hingga malam hari. Karena prestasinya menurun akhirnya orang tuanya pun dipanggil ke sekolah. Karena kondisinya makin menurun akhirnya orang tuanya berpikir bahwa ia harus dibawa ke psikiater. Nah,disinilah Dimas sekarang,dirawat penuh.
Tidak mendapat pengalaman riil&alamiah:
Sayangnya,bermain games sat ini sering kali dianggap hal yang wajar. Anak yang tidak bermain games atau tidak memiliki games terbaru dianggap ketinggalan zaman. Akibatnya,waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya pun menjadi berkurang. Padahal dibandingkan dengan games,permainan dengan teman sebaya lebih menyenangkan dan bisa memberi nilai sosila yang kelak ditemukan dalam hubungan dengam masyarakat luas.
Fantasi game didunia nyata:
Bermain games menurut psikolog Indra Savitri sebenarnya tidak membahayakan, hanya apabila dimainkan dalam proporsi yang wajar serta diimbangi dengan kegiatan lain. Menjadi berbahaya apabila permainan ini dimainkan kepada anak-anak yang belum bisa mengontrol dirinya sendiri,kapan waktu yang tepat untuk menyudahi permainan. Games dianggap bisa mempengaruhi perilaku baru kepada anak secara konsisten. Contohnya permainan yang sekarang lagi booming,role play. Anak bisa memilih hendak menjadi apa,bisa sebagai manajer klub sepak bola yang terkenal,pembalap atau pemilik restoran yang ternama. Bahkan bisa memilih peran sebagai pencipta dunia semesta. Bisa juga disebabkan si anak tidak memilik rasa percaya diri di lingkungan  nyata,sehingga lebih sering bermain games,karena melalui permainan ia bisa mendapatkan reward. Dalam games berlaku hokum sebab akibat yang nyata. Misalnya bila ia sudah menyelesaikan satu level tertentu,maka ia berhak naik level dan mendapatkan hadiah. Berbeda dengan jika bermain dengan teman yang bersifat lebih alamiah dan memiliki nuansa yang lebih luas. Contohnya jika anak hanya perlu meng-klik satu tombol untuk membuat ayam goring maka dalam kehidupan nyata anak belajar bagaimana caranya memotong,menggoreng,membersihkan mungkin saja ia terkena pisau namun si anak mendapatkan pengalaman yang rill.
Perlu aturan tegas dan diskusi:
Bagaimanapun,anak yang sampai mengalami gangguan jiwa bisa diakibatkan karena orang tua terlambat mengetahui tingkat ketergantunga pada permainan tersebut. Jika sudah begitu,orang tua akan panik dan serta-merta menarik games dari anak. Padahal ini adalah solusi yang sangat tidak di sarankan. Itu tidak aka nada hasil,yang ada anak akan marah karena kesenangannya di ambil tanpa ada yang pengalihan yang menyenangkan jelas Suzy. Apalagi jika anak sudah umur remaja,mereka tidak bisa menerima begitu saja tindakan orang tua yang diambil tanpa melibatkan si anak. Menurutnya,orang tua harus tegas mengenai waktu main games maksimal satu jam sehari. Alokasi ini cukup karena si anak sudah bersekolah dari pagi sampai siang. Setelah itu masih ada waktu untuk mengerjakan tugas dan berkumpul bersama keluarga. Selain itu anak juga harus diberitahukan bahwa games bukan lah priotitas utama”games itu bonus”jika anak sudah melakukan tugas sekolahnya maka ia boleh bermain games itupun di akhir kegiatan. Sehingga bisa saja ia sudah lelah dan keinginan bermainnya pun berkurang.

CONTOH 3
Kegelisahan Sang Apologet Jalanan
Oleh Ita Siregar*
Menuruti garis keturunannya sebagai seorang Tionghoa, hai hai bengcu mempelajari kitab dan tradisi leluhur dan tidak berupaya menghapusnya hanya karena ia beragama Kristen. Menerima takdirnya yang lain sebagai pengikut Kristus, tidak lantas membuat penulis buku ini menjadi lemah menghadapi perilaku pemimpin agama yang dianggapnya tidak lagi setia pada teks Kitab Suci. Keberanian penulis dalam mengaitkan teks kedua kitab dengan kondisi mutakhir, lalu memunculkan makna baru, merupakan kepekaan yang mengagumkan. Dan lahirnya buku Bengcu Menggugat Teologi Alam Roh ini (Atma Bina Semesta, 2013), lebih merupakan berbagi kegelisahan atas apa yang dialami dan dilihat penulis sedikitnya dalam tujuh tahun belakangan.
Qui scribit bis legit. Bahkan penulis telah membaca puluhan kali kitab dan buku yang membuatnya ingin tahu lebih banyak. Fokus buku ini spesifik karena membicarakan pendapat lurus Kitab Suci mengenai dunia alam roh. Tetapi kemudian menjadi sangat luas karena menyentuh praktik-praktik pendeta modern yang berperilaku dukun dan seolah-olah memiliki kekebalan tersendiri terhadap kebenaran Kitab Suci, serta membongkar trik-trik praktisi alam roh diluar Kitab Suci, yang telah mengambil keuntungan dengan mengelabui pemirsa bahwa mereka sakti.
Hadirnya buku ini secara fisik ke publik, ada setelah melewati jam-jam panjang diskusi alot berdarah-darah di dunia maya. Seorang jagoan sejati tak gentar disalahartikan. Dan memang penulis telah banyak disalahartikan oleh pembacanya. Membaca tulisan-tulisan hai hai bengcu di dunia maya – yang menjadi cikal bakal buku ini – sudah cukup membuat gusar akibat kekasaran dan sumpah serapah dalam tulisan, yang membuat telinga orang-orang beragama panas dan meninggalkan arena diskusi. Gaya bahasa ini telah dipilih secara sadar untuk menarik perhatian orang sekaligus membuat orang berpikir – meski melakukannya diam-diam.
Cara hai hai bengcu mengingatkan saya kepada Saut Situmorang. Penyair dari Yogyakarta ini sejak lama menyatakan “perang” kepada satu kutub sastra lewat tulisan-tulisannya yang kasar menukik di buletin Sastra Boemipoetera. Seorang yang halus budi mungkin akan kaget menemukan pilihan kata-kata vulgar di dalamnya. Alasan yang menyebabkan Saut demikian mungkin kegelisahannya melihat apa yang terjadi dalam dunia sastra dan dibarengi pengetahuan cukup sebagai amunisinya dalam menyerang. Hingga hari ini, pihak yang dia serang belum menanggapi secara terbuka dan mau berhadapan satu- lawan-satu. Berhentikah Saut karena caci-maki orang kepadanya karena cara kasarnya? Tidak. Seorang pendekar tidak perlu pengikut. Dia terbiasa menempuh jalan sunyi sendirian, menuju tujuan yang ia inginkan.
Apa sebenarnya yang membuat hai hai bengcu gelisah dan meraung minta diperhatikan?
Dalam prakata hai hai menulis ‘Alkitab harus dipahami dan tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami bukan untuk ditafsirkan’ (hal. vii). Bagaimana cara seseorang memahami kalau tidak mengenal seluk-beluk yang dipahami? Artinya, seorang harus membaca dan meneliti Kitab Sucinya sendiri. Apakah orang Kristen meneliti Kitab Sucinya sendiri? Seharusnya ya. Di Jakarta, perilaku orang ke gereja hari minggu kebanyakan seperti “membeli” kotbah pendeta di gereja, lalu selepas itu, pendengar kotbah cukup mempunyai bahan untuk menasihati orang lain berdasarkan apa yang dia dengar, seolah-olah dia sendiri yang telah menemukan pemahaman itu. Apakah orang itu mengkonfirmasi ulang apa yang dikatakan pendeta di mimbar dengan membaca sendiri dalam Kitab Sucinya? Bisa iya, bisa tidak. Banyak contoh yang memperlihatkan anggota gereja-gereja tertentu mempunyai pikiran atau pendapat seragam tentang sesuatu hal karena pendeta berkata demikian di mimbar.
Dan ini terjadi tidak hanya pada kalangan Kristen tetapi juga agama sepupu. Umat diminta tidak membantah apa kata pemimpin agama dan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Mempertanyakan Kitab Suci dicap kurang percaya atau bahkan tidak beriman. Pernyataan ini diwarisi secara turun temurun dari sistem pendidikan kita yang kurang mendorong anak didik menyampaikan pendapat sendiri dan bersikap sportif terhadap kritikan orang lain. Keadaan ini memprihatinkan. Pada gilirannya, agama dimanipulasi untuk memlintir kepentingan sendiri. Simbol-simbol fisik telah hadir menggantikan kesejatian yang semestinya, yang justru tidak tampak di luar. Seorang teman menyebutnya fashion religion, agama untuk gagah-gagahan agar tampak suci. Sekarang kita bisa menonton contoh melimpah melalui media.
Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil. –Yohanes 7:24
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. -1 Tesalonika 5:21
Ayat-ayat di atas dipakai hai hai bengcu dalam buku ini untuk menangkis tuduhan bahwa tidak boleh menghakimi kesaksian dan ajaran sesama umat (Kristen).
*
Hai hai bengcu berkata bahwa dia tidak menafsir Kitab Suci tetapi memahami berdasarkan arti kata. Sejarah penafsiran Kitab Suci berawal dengan tujuan agar manusia dapat memahami perilaku orang zaman dahulu. Penafsiran yang dimaksud adalah penafsiran harfiah. Artinya menekankan kata-kata dan kalimat dalam Kitab Suci yang dimaknai secara harfiah, bukan secara kiasan.
Penafsiran harfiah berkembang dalam Aliran Antiokhia yang berpusat di Antiokhia. Tokoh aliran ini yang terkenal adalah Theodore dari Mapsuestia yang menekankan gramatika historis, yaitu menekankan satu teks Firman Tuhan ditafsirkan berdasarkan ketentuan tata bahasa dan fakta-fakta historis. Aliran ini mengkritik penafsiran secara alegoris, yang meyakini bahwa di balik kata-kata Alkitab terdapat arti tersembunyi, sehingga memasukkan pengertian asing ke dalam pikiran penulis. Sementara menurut Philo (hidup pada zaman Alexandria Mesir kira-kira 50 AD) penafsiran harfiah adalah bagi orang-orang yang belum dewasa dalam pengetahuan.
Pada zaman reformasi (abad ke-16), Marthin Luther (1483-1546) yakin bahwa seseorang hanya mengerti Alkitab kalau pikirannya diterangi Roh Kudus. Ia juga meyakini bukan gereja yang menentukan apa yang Alkitab ajarkan melainkan Alkitab yang menentukan apa yang gereja ajarkan. Motivasinya adalah panafsiran Alkitab yang benar. Dia menganggap sampah penafsiran yang berdasarkan alegori semata.
John Calvin (1509-1564) juga menolak penafsiran alegoris, mengatakan bahwa alegoris hanyalah alat setan untuk mengaburkan arti Alkitab yang sebenarnya. Slogan Calvin yang terkenal adalah Alkitab menafsirkan Alkitab. Sesudah masa reformasi, Thomas Hobbes (1588-1679), tokoh aliran rasionalisme, menempatkan akal budi sebagai satu-satunya otoritas atau ukuran untuk menentukan kebenaran. Dalam buku ini hai hai bengcu secara alami mengikuti cara Calvin dalam membahas permasalahan, meski ia tidak menyebutkan referensi pembacaan yang dilakukan.
*
Hai hai bengcu menjelaskan secara jernih hasil pembacaan perkataan Yesus yang terkenal dalam Matius 11:29, Pikullah kuk-Ku (mou) dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan (kai) rendah hati maka (kai) jiwamu akan menemukan (heurisko) ketenangan.
Setelah “dibedah” oleh hai hai bengcu dengan menempatkan kata asli dan maknanya dalam bahasa Yunani menjadi seperti ini:
Sebab kuk-Ku (mou) bagus (chrestos) maka (kai) beban-Ku pun ringan.
Tentang lahirnya dosa pertama di Taman Eden, yang sudah menjadi pemahaman umum orang Kristen adalah, bahwa Hawa terperdaya oleh ular, si simbol setan, yang menyebabkan Hawa memakan buah pohon yang dilarang dimakan oleh Tuhan. Pembuat gambar apel yang digigit, yang sekarang menjadi simbol pengetahuan dan menjadi logo perusahaan terkenal di dunia, pastilah seorang jenius. Simbol itu seolah mengatakan, karena Hawa memutuskan memakan buah terlarang, menyebabkan pengetahuan menjadi berkembang.
Dalam kisah ini hai hai bengcu menjelaskan dengan sederhana. Iblis tidak menipu Hawa. Hawa pun tidak tertipu iblis. Kejadian 3:1-6 mencatat, Hawa dalam kondisi sehat jasmani dan rohani, mempertimbangkan dengan matang, sebelum memutuskan makan buah terlarang itu. Alasannya memakan buah itu logis. Jadi siapa yang menipu manusia? Tentu saja yang menakut-nakuti, “… sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Hai hai bengcu menulis, bahwa Tuhanlah yang mengajar dengan takhayul. Contoh sekarang seperti, jangan kencing sembarangan, nanti kesambet. Padahal setelah kencing, belum tentu akan kesambet.
Dalam contoh Saul diganggu oleh roh jahat TUHAN, hai hai bengcu menegaskan bukan iblis yang menghasut Daud, tetapi TUHAN.
Karena itu sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta (ruwach sheqer) ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu. – 1 Raja-raja 22:23
Dalam Perjanjian Lama tidak mencatat kisah iblis yang sakti dan menjahati manusia, bahkan tidak mencatat kisah iblis mencobai manusia. TUHANlah yang mencobai dan menjahati manusia bahkan membuat manusia berbuat jahat. Hai hai bengcu menjelaskan secara konkret dalam kisah Ayub. Dalam Alkitab tertulis, “Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk.” – Ayub 2:7. Namun dalam bahasa asli, kalimat ini adalah, TUHAN bersaksi, “…engkau (iblis) telah membujuk Aku melawan dia (Ayub) untuk mencelakakannya tanpa alasan.”
*
Untuk ujian alam roh dalam Perjanjian Lama, hai hai bengcu mencontohkan peristiwa Saul ketika menemui dukun perempuan di En Dor. Hai hai mengambil ayat Yohanes 5:37, untuk mengatakan bahwa tak seorang pun pernah melihat Allah dan mendengar suara-Nya. Saya menambahkan di sini dengan kisah orang kaya dan Lazarus dalam Lukas 16:20-25, sebagai penjelasan bahwa tidak ada saling kunjung antara alam orang hidup dan alam orang mati.
Dukun di En Dor bertanya kepada Saul, “Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?” Saul menjawab, “Panggillah Samuel.” (1 Samuel 28:11). Siapa yang kaulihat, tanya Saul kemudian. Dukun menjawab, “Aku melihat sesuatu yang ilahi (Elohim) muncul dari dalam bumi.” Bagaimana rupanya, tanya Saul lagi. “Ada seorang tua muncul berselubungkan jubah.” Maka tahulah Saul bahwa itu Samuel. (1 Samuel 28:14).
Kisah Saul dan dukun di En Dor seolah memperlihatkan ketidaksinkronan antara ayat dalam Perjanjian Baru (Yohanes 5:37) dan Perjanjian Lama, dengan munculnya Samuel yang sudah mati kepada Saul. Namun penulis buku ini menjelaskan secara rasional. Bahwa Saul menyuruh dukun memanggil Samuel, namun dukun justru melihat Elohim. Dukun mengaku melihat Elohim yang rupanya seperti orang tua berjubah, dan Saul yang menetapkan penglihatan itu sebagai Samuel. Dalam hal ini hai hai bengcu menggugat LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) yang dianggapnya tidak menerjemahkan arti kata sesuai bahasa aslinya.
*
Dalam bab sembilan yang bertajuk bengcu menggugat pendeta sesat, hai hai bengcu menyerang secara terbuka pernyataan-pernyataan para pendeta dalam menjelaskan atau bersaksi tentang alam roh. Bukan tanpa alasan penulis menggugat hal ini. Alkisah, dalam sebuah KKR kesembuhan secara ilahi, hai hai bengcu melihat sebuah fakta tak terlupakan. Ia menyaksikan seorang bapak tua dengan kursi roda didorong ke dekat mimbar untuk didoakan sembuh. Seorang pendoa mendoakan si bapak berjalan, tetapi tidak berhasil. Lalu di ujung sana terjadi keriaan, karena seseorang telah sembuh secara ajaib. Si pendoa yang mendoakan bapak kursi roda, meninggalkan si bapak dalam keadaan tidak sembuh, kemudian mengelu-elukan si sembuh sebagai seorang yang beriman. Hai hai bengcu tidak melupakan ekspresi sedih si bapak kursi roda. Menyatakan seorang sakit yang tidak sembuh setelah didoakan sebagai seorang tidak beriman, adalah sebuah kejahatan psikis.
Pengalaman pribadi pendeta-pendeta di alam roh tentu tidak bisa diabaikan. Bahkan setiap orang percaya memiliki pengalaman batin yang sangat intim dengan Tuhan. Pengalaman itu tidak untuk dibagikan atau dipecahkan oleh orang lain, meski itu dialami berkali-kali oleh orang yang bersangkutan. Namun bila pengalaman pribadi itu telah dengan sengaja dibawa ke ranah publik, maka pengalaman itu harus rela dibuktikan dengan alat kebenaran yang tersedia, yaitu Kitab Suci.
Saya sangat berharap nama-nama pendeta yang disebut namanya oleh hai hai bengcu, memberi tanggapan terhadap gugatan dalam buku, karena hai hai telah menelitinya berdasarkan buku-buku yang mereka tulis. Nama besar para pendeta seharusnya tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menanggapi gugatan ini secara jentelmen.
*
Pada bagian akhir tulisan ini saya harus menggugat hai hai bengcu sebagai seorang yang telah menggunakan bahasa Indonesia. Buku ini tidak melewati proses edit yang layak karena bahasa yang dipakai tidak mencerminkan bahasa tulisan tetapi bahasa lisan yang dituliskan. Buku ini pun memiliki banyak kesalahan ejaan EYD seperti mujizat seharusnya mukjizat, resiko seharusnya risiko, tahyul seharusnya takhayul, dan sebagainya. Tanda-tanda baca seperti tanda miring dipergunakan tidak pada tempatnya. Kata-kata selain bahasa Indonesia yang menurut kaidah bahasa Indonesia seharusnya ditulis miring, malah tidak ditulis miring.
Selebihnya, saya mengucapkan selamat kepada penulis yang telah melahirkan buku ini. Perut hai hai bengcu kosong sudah, setelah tujuh tahun ia mengandung calon buku. Saya setuju dengan Pendeta Tommy Wijaya dalam buku ini, yang menulis, inilah buku Kristen pertama yang membahas dan menguji berbagai fenomena gaib dan mukjizat, dengan menggunakan Alkitab sebagai standar kebenaran dan menyajikannya secara sederhana. Saya angkat topi untuk kemampuan penulis dalam membahas alam roh yang misterius menjadi jelas dan mudah dimengerti.
Tentang bagaimana buku ini nantinya diterima masyarakat, biarkan buku ini menemukan nasibnya sendiri. Terimakasih kepada Pendeta Thomy J Matakupan yang telah menyebut apologet jalanan dalam buku ini, yang telah saya pinjam untuk judul tulisan.





















SUMBER
http://forum.detik.com/demi-tegaknya-hukum-mencuri-seekor-bebek-disidang-t235432.html
Majalah kartini edisi 2336 hal 211


makalah manusia dan penderitaan serta manusia dan kegelisahan


 





MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
download (2).jpg
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka. Adapun akan lebih jelas akan dibahas sebagai berikut.

PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata Derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan termasuk realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain sebagainya.
Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penderitaan itu dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
Di dalam Al-Qur’an maupun kitab suci agama lainnya banyak surat dan ayat yang menjelaskan tentang penderitaan manusia dan peringatan kepada manusia akan ada nya penderitaan, namun pada umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut.
Dalam surat Al-Insyiqoq ayat 6 dinyatakan bahwa Manusia ialah makhluk yang hidup nya penuh perjuangan. Ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk kelangsungan hidup nya yaitu dengan cara menghadapi alam, menghadapi manusia disekelilingnya dan tidak lupa untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila manusia melalaikan salah satu nya akibatnya manusia akan menderita.
Penderitaan itu ada yang fisik dan ada yang psikis. Penderitaan fisik dapat dihadapi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis penyembuhannya terletak pada kemampuan penderita menyelesaikan persoalan-persoalan psikis.

SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasamani dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan
1.      Kebimbangan
Kebimbangan adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil, akibatnya seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu. Bagi orang yang lemah pikirannya masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
2.      Kesepian
Kesepian adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi dalam dirinya atau jiwanya walawpun dia berada di tempat keramaian.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian harus cepat diatasi agar seseorang tidak terlalu lama berada dalam siksaan batin. Untuk mengatasi kesepian seseorang membutuhkan kawan untuk berkomunikasi, kawan yang selalu ada dalam keadaan duka, yang mampu memahami, mengerti dan menghayati kesepian yang dialami sahabat nya.
Selain mencari kawan seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian dapat teratasi.

3.      Ketakutan
Ketakutan dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila raasa takut itu dibesar-besarkan tidak pada tempat nya maka disebut dengan phobia.
Seperti pada kesepian, ketakutan juga dapat dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
a.      Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Misalkan kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara. Sedangkan Agoraphobia adalah ketakutan seseorang berada di tempat terbuka, pada umumnya penderita agoraphobia mengalami ketakutan terhadap tempat umum.
b.      Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang berada ditempat yang tinggi. Misalkan seseorang berada dijembatan yang sempit yang dibawahnya terdapat air yang mengalir.
c.       Kegelapan
Kegelapan merupakan ketakutan seseorang bila berada ditempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya akan muncul sesuatu yang menakutkan dalam tempat gelap seperti setan atau pun pencuri. Orang yang demikian menghendaki ruangannya selalu terang.
d.      Kesakitan
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Misalkan seseorang yang akan di injeksi, sebelum jarum injeksi disuntikan kedalam tubuhnya seseorang tersebut akan berteriak-teriak karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

e.       Kegagalan
Kegagalan merupakan ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang dikerjakan akan mengalami kegagalan. Misalkan seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali dikarenakan takut gagal dalam percintaan berikutnya. Trauma yang dialaminya menjadikan ketakutan kalau hal tersebut terulang kembali.

RASA SAKIT
Rasa sakit adalah rasa yang dirasakan atau dialami oleh penderita dan setiap manusia akan selalu mengalaminya. Rasa sakit dan siksaan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena ada siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang menderita. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul rasa kasihan terhadap penderita, adanya rasa keprihatinan manusia, rasa social, dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dll.
1. Sakit Merupakan Sunnatullah
Sakit merupakan keadaan yang senantiasa dialami oleh hampir semua manusia. Dengan merasa sakit, manusia tahu dan sadar akan pentingnya keadaan sehat. Sehingga ia mau mensyukuri nikmat sehat tersebut. Keadaan sakit merupakan sunnatiallh yang mengikuti hukum sebab-sebab dari Allah SWT. Misalnya cacat lahir, penyakit infeksi dan lain sebagainya.
2. Sakit Merupakan Ujian
Hadis Riwayat HR. Ibnu Majah dan Turmudzi
“Sesungguhnya bila Allah SWT. mencintai suatu kaum, dicoba-Nya dengan berbagai cobaan. Dan barang siapa yang tidak ridhla, maka mereka akan memperoleh murka Allah SWT”.
3. Sakit Sebagi Penebus Dosa
Hadis Riwayat HR. Muslim
“Tidak ada satu musibah yang menimpa seseorang mukmin walaupun hanya tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah tingkatkan derajadnya dan dihapuskan dosanya”.
4. Sakit Sebagi Peringatan
Misalnya ketika manusia dalam hidupnya sudah menyimpang dan sudah keluar dari ajaran agama, sehingga Allah SWT menurunkan sebuah penyakit untuk menyadarkannya dan supaya kembali kepada jalan yang lurus.
5. Sakit Sebagi Azab
Contohnya ketika sebuah masyarakat yang banyak melakukan kezaliman yang sangat berlunta-lunta, sehingga pada dusun atau negara tersebut di beri sebuah azab, seperti adanya wabah penyakit yang sulit penyembuhannya.
6. Upaya Penyembuhan
a. Allah SWT yang menentukan kesembuhan
b Manusia wajib untuk berikhtiar seperti pengobatan, perewatan dan lain-lain.

SUMBER PENDERITAAN
A.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia yang mengakibatkan manusia lain menderita antara lain :
  1. TKW Indonesia yang dianiaya di Malaysia disiksa, disetrika, diperkosa bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Perbuatan buruk majikan yang menyebabkan penderitaan bagi pembantunya sampai kehilangan nyawanya.
  2. Perbuatan buruk orang tua kepada anak kandung nya yang menganiaya sampai mengakibatkan kematian. Orang tua yang seharusnya melindungi dan menjadi contoh bagi anak nya malah memberikan penderitaan kepada anak kandung nya sendiri.
  3. Tawuran pelajar antara SMA 6 dan SMA 70 yang mengakibatkan dua orang luka dan satu orang meninggal dunia. Tawuran pelajar yang menyisakan penderitaan bagi keluarga maupun dirinya sendiri.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan bagi manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal tersebut. Manusia baru menyadari setelah bencana itu terjadi seperti :
  1. Musibah banjir dan tanah longsor di Kota Ambon. Bencana ini memakan korban sebanyak 5 orang meninggal akibat banjir dan 3 orang akibat tanah longsor, belum terhitung lagi jumlah orang yang hilang dan kerusakan harta benda yang diderita akibat bencana alam ini. Bencana alam ini bermula karena penebangan hutan secara liar sehingga tanah tidak mampu menampung debit air hujan dan berakibat banjir disertai tanah longsor. Pemerintah dan segenap jajaran kesehatan dan tim SAR telah mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan klinik. Mereka bekerjasama untuk membantu korban keluar dari penderitaan ini.
  2. Bencana Lumpur Lapindo yang disebabkan karena kelalaian manusia dalam pengeboran sumur di Sidoarjo Jawa Timur yang mengakibatkan menyemburnya lumpur panas dari bawah tanah. Semburan lumpur panas tersebut menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Inilah penderitaan manusia akibat kelalaian pekerja dan pimpinan perusahaan. Mereka harus bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan warga sekitar.
Perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar seperti :

1.    Terhadap Orang Lain
perbuatan buruk manusia bisa menimbulkan derita bagi orang lain, hal ini sangat membuat phyisik dan phisikologi orang yang menderita bisa terganggu. Banyak contoh realita yang bisa kita lihat, salah satunya adalah perbuatan buruk majikan yang memperkosa, menyekap, dan menyiksa pembantu rumah tangga. Hal ini sangat membuat derita bagi pembantu tersebut dan memang sewajarnya jika majikan yang tak bermoral tersebut di berikan ganjaran yang setimpal. Jadi, perbuatan buruk yang di seseorang bisa menimbulkan derita bagi orang lain.

1.    Tehadap Alam Lingkungan
Perbuatan buruk manusia terhadap alam lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu. mungkin kesadaran itu bisa timbul setelah terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia. Beberapa contoh konkrit perbuatan tersebut adalah membabat hutan lindung yang mengakibatkan tanah longsor, membuang sampah sembarangan yang menyebabkan banjir, dan membuang limbah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran air serta berbagai penyakit. Seharusnya kita harus lebih menyadari akibat yang akan di timbulkan karena perbuatan buruk kita.
B.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini antara lain :
  1. Seorang anak laki-laki yang lahir tanpa tangan dan kaki. ia berjuang mental dan emosional serta fisik nya. Awalnya dia seakan tidak mempunyai harapan untuk hidup seakan hidup ini tidak ada artinya lagi. Tetapi dia menyadari bahwa ada tangan Tuhan yang akan selalu membantunya. Tuhan pasti akan menunjukan kebesaran dan kuasanya bagi orang-orang yang tidak pernah mengenal putus asa. Dengan kekuatannya itu dia mampu menyelesaikan study nya di Griffith University dan sekarang dia menjadi seorang motivator Internasional. Dia adalah Nicholas James Vujicic atau yang biasa sering dipanggil Nick Vujicic.
  2. Nabi ayub mengalami cobaan Tuhan yaitu dia menderita penyakit kulit selama bertahun-tahun. Nabi ayub kehilangan masa kejayaannya, keluarganya, teman dan kaum kerabatnya. Dengan penuh kesabaran dan keihklasan Nabi ayub menjalankan cobaan dari Tuhan. Berkat kesabaran dan keihlasannya beliau sembuh total dari penyakitnya dan Allah memberikan kemulian yang berlipat-lipat sehingga Nabi Ayub tidak lagi miskin.
  3. Tenggelamnya fir’aun dilaut merah adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Ketika fir’aun mengngejar Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyebrangi laut merah. Dengan tongkat Nabi Musa laut itu terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya segera menyebrangi laut tersebut. Ketika fir’aun dan tentaranya tepat berada ditengah laut merah itu seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan fir’aun beserta bala tentaranya tenggelam didalamnya.
C.       Hakikat Manusia
Manusia pada hakikatnya adalah mahluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan dan saling berhubungan dan pengaruh-mempengaruhi antara unsur-unsur jasmani dan rohani, sehingga pada jasmani dan rohani tersebun dapat timbul sebuah penderitaan. Jasmani disebut juga sebagai tubuh, wadah, jasad, materi, atau unsur kongkrit dan merupakan unsur yang hidup pada diri manusia. Sedangkan Rohani sering disebut dengan istilah lain seperti jiwa, badan halus, dan merupakan unsur yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra manusia tetapi menjiwai, memimpin, mendasari unsur-unsur pribadi manusia. Rohani memiliki alat dan kemampuan seperti :
D.      Nafsu
Nafsu adalah semua dorongan yang ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan, termasuk insting, sehingga menimbulkan keinginan.
E.       Perasaan
Perasaan merupakan gejala pesikis, dan timbul di dalam batin akibat kontak antara manusia dengan lingkungannya.
F.       Pikiran
Pikiran disebut juga akal, budi. Dengan pikiran ini memungkinkan manusia dapat mempertimbangkan, membedakan dan mengambil sebuah keputusan yang berdasarkan alasan-alasan pada diri masing-masing.

G.      Kemauan
Kemauan disebut juga kehendak yang memungkinkan manusia untuk memilih.
2. Dorongan Memenuhi Kebutuhan Sebagai Sumber Penderitaan.
Dalam memenuhi kebutuhan perlu adanya sebuah dorongan untuk mempertahankan keberadaan serta kehidupannya, yang tidak lepas dari unsur-unsur pribadi manusia tersebut.

UPAYA MENGHINDARKAN DIRI DARI PENDERITAAN
Penderitaan yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan. Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :
1.   memulai sesuatu hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
2.   lebih mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan diri pada yang kuasa.
3.   jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini.

upaya-upaya positif dalam mencegah timbulnya penderitaan adalah dengan cara memperbaiki atau mempertahankan hubungan baik kita, baik itu hubungan manusia dengan dirinya, dengan sesama, dengan Tuhan, maupun alam. Dengan memperbaiki hubungan kita seperti penjelasan diatas tentunya penderitaan sedikitnya akan jarang hadir atau bahkan tidak akan datang menghampiri kita.berdoa.jpg
Memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dengan cara melakukan segala aktivitas yang positif dan baik, lebih peduli terhadap kesehatan tubuh, kebersihan, dan menjaga pola makan agar tarhindar dari segala penyakit. Memenuhi kebutuhan sosia, jasmanil dan rohani agar jiwa sehat dan jauh dari kekalutan dan ketakutan yang menyebabkan timbulnya penderitaan.
Menjaga hubungan baik dengan Tuhan dengan cara bertaubat kembali kepeda ajaran-Nya serta menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dengan sungguh-sungguh dan menjauhi segala yang menjadi larangan-larangan-Nya. Mengingat Tuhan disetiap aktivitasnya sehingga tubuh serta jiwa selalu diberikan ketenangan. Dalam kitab suci agama Islam (Al-Qur’an) dikatakan bahwa “Hanya dengan mengingat Tuhan (Allah), maka hati ini akan menjadi tenang”. Dengan mengingat Tuhan tentunya kita akan jauh dari penderitaan juga tidak akan menimbulkan penderitaan pada orang lain pula.
Menjaga hubungan baik dengan sesama dapat kita terapkan dengan cara meningkatkan toleransi kita kepada orang lain, saling tolong menolong dengan sesama, berperilaku dan beretika yang baik dihadapan sesama, menjaga hubungan sosial dengan baik sehingga jauh dari fitnah dan perselisihan, menghargai hak-hak orang lain serta melakukan tanggung jawabn dengan baik dan bersungguh-sungguh. Dengan adanya hubungan yang baik antar sesama tentu akan menjadikan lingkungan kita menjadi damai, aman, nyaman, dan tentram, sehingga terciptalah lingkungan yang seimbang.
Terakhir, untuk mencegah timbulnya penderitaan manusia selain dengan menjaga hubungan baik antara manusia dengan dirinya sendiri, dengan tuhan, dan jyga dengan sesama, manusia juga harus menjaga hubungan baiknya dengan alam, karena alam dicipta Tuhan bukan untuk dirusak atau disia-siakan melainkan untuk dikelola dan dipelihara oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Alam akan memberikan kebaikan apabila ia dirawat dengan kebaikan juga akan memberikan dan menimbulkan bencana apabila diperlakukan buruk oleh manusia. Adapun cara kita menjaga hubungan baik dengan alam ialah dengan cara diantaranya: tidak membuang sampah sembarangan, mencegah terjadinya perburuan liar dan pengambilan hasil alam secara berlebihan, mencegah penggundulan hutan, serta melakukan reboisassi/penghijauan secara rutin dan lain sebagainya.






MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Manusia dalam hidupnya tak lepas dari permasalahan. Manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami kegelisahan. Gelisah tergolong penyakit batin, penyakit ini dapat menyerangsiapa saja, dari golongan apa, dan bangsa apapun. Bila dibandingkan dengan rasa takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin diserang oleh rasa takut. Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut juga tidak akan dijamahnya. Umpama orang yang pernah mengerjakan perbuatan salah sudah pasti tidak akan takut untuk dituntut. Begitu pula seorang yang kaya, pasti tidak akan takut kelaparan, dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya, pandai, jujur, dan sebagainya pasti akan dilanda perasaan gelisah.download (1).jpg
Kegelisahan merupakan rasa kekhawatiran yang ada dalam diri manusia, rasa ini disebabkan karena kurang tentramnya jiwa seseorang tersebut, atau rasa tidak tenang (tidak sabar) yang menyebabkan rasa gelisah ini mincul. Pada hakekatnya sebab-sebab orang gelisah disebabkan karena rasa takut pada hak-haknya. Namun terlepas dari itu usaha untuk mengatasi kegelisan sangatlah perlu. Yaitu dengan dimulai dari diri kita sendiri, dengan bersikap tenang dan tidak terbawa pengaruh emosi dalam jiwa kita. Karena jiwa kita sendirilah yang dapat kita kontrol untuk terlepas dari rasa kegelisahan.
Kegelisahan yang sering terjadi pada manusia adalah disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah yang membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya. Akhirnya orang tersebut terlihat murung, menyendiri dan merasa kesepian dan terasing. Oleh karena itu, kami kelompok 7 membuat makalah Ilmu Budaya Dasar tentang “Manusia dan Kegelisahan”

MAKNA KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun        cemas.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.

Penyebab lain kegelisahan karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca dunia dan mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia.  Tentang perasaan kegelisahan ini, Sigmund Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
1.    Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.
Contoh :  Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit ; muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tini gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kegelisahan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam anaknya.

2.    Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para peserta Indonesia Mencari Bakat ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang pada malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.

3.    Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami kegelisahan moral itu. Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.

MAKNA KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain atau terpencil. Apapun makna yang kita lekatkan pada istilah keterasingan, yang jelas ia merupakan bagian dari hidup manusia. Sebagai bagian dari hidup manusia, sebagaimana juga kegelisahan, maka keterasingan pun memiliki sifat universal. Ini berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal perbedaan manusia. Sebentar ataukah lama setiap orang akan pernah mengalami keterasingan ini, meskipun kadar atau penyebabnya berbeda-beda.
Contoh : Murni gadis lincah, bebas, dan pandai bergaul. Kawannya banyak dan hilir mudik bergantian datang dan mengajak pergi. Pada suatu hari tersiar berita ia mendapat “kecelakaan”. Sejak itu ia tidak pernah menampakkan diri dan tak ada kawan yang hilir mudik datang berkunjung dan mengajak pergi. Ia menyembunyikan diri di kamar, malu keluar. Ia hidup dalam keterasingan.
·      Sebab – sebab keterasingan
Bila kita memperhatikan contoh Murni tidak mau bergaul lagi dengan kawan-kawannya, hidup menyendiri, karena malu atas perbuatannya yang melanggar moral. Jadi, sebab-sebab hidup terasing itu bersumber pada :
Ø Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat, antara lain mencuri, bersikap angkuh atau sombong.Sikap dan perbuatan seseorang tidaklah mesti sesuai dengan aspirasi orang lain, lebih-lebih dalam masyarakat yang beragam seperti masyarakat kita ini, bilamana ketidaksesuaian ini berkembang bisa diduga akan timbul jarak antara orang satu dengan lainnya. Ketidaksesuaian ini bisa jadi timbul lantaran seseorang menampakkan sikap dan perbuatan yang di mata orang lain negatif  seperti misalnya sombong, menganggap dirinya lebih tinggi, angkuh, kaku, pemarah, dan semacamnya.Sikap yang sejenis dengan angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah, dan suka berkelahi. Sikap seperti itu menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang segan berkawan dengan orang yang bersikap seperti itu, sebab takut terjadi konflik batin atau konflik fisik.
Ø Sikap rendah diri.
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain. Sikap ini disebut juga sikap minder. Jadi, bukan orang lain yang menganggap dirinya rendah, tetapi justru dirinya sendiri, tetapi juga tidak baik bagi masyarakat. Sikap rendah diri disebabkan antara lain kemungkinan cacat fisik, status sosial-ekonominya, rendah pendidikannya, dan karena kesalahan perbuatannya.
a.       Keterasingan karena cacat fisik
Cacat fisik tidak perlu membuat hidup terasing karena itu adalah kehendak Tuhan. Namun, seringkali manusia memiliki jalan pikiran yang berbeda. Erasa malu anak atau cucunya cacat fisik, maka disingkirkannya anak tersebut dari pergaulan ramai, hidup dalam keterasingan.
b.      Keterasingan karena sosial-ekonomi
Ekonomi kuat atau lemah adalah anugerah Tuhan. Orang tidak boleh membanggakan kekayaan dan tidak boleh pula merasa rendah diri karena keadaan ekonomi yang minim. Namun dalam kenyataan lain keadaannya, orang-orang yang tergolong lemah ekonominya seringkali merasa rendah diri. Akibatnya orang-orang kaya sering membanggakan kekayaannya, meskipun tanpa disengaja.
c.       Keterasingan karena rendah pendidikan
Banyak juga orang yang merasa rendah diri karena rendah pendidikannya dan tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang yang berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman.Dalam pergaulan orang-orang yang berpendidikan rendah dan kurang berpengalaman biasanya menyendiri, mengasingkan diri karena merasa sulit menempatkan diri. Ingin bertanya takut salah,juga takut ditanya, takut jawabannya tidak benar. Akibatnya ia menjauhkan diri dari pergaulan.Akan tetapi, orang seperti itu masih lebih baik dari pada mereka yang berlagak pintar dan akhirnya menjadi bahan tertawaan.Contoh :
Akil yang merasa berpendidikan rendah, tidak mau bercakap-cakap dengan tamu dalam pertemuan itu. Apalagi tamu-tamu itu sebentar-sebentar mempergunakan bahasa asing yang belum pernah didengarkannya. Ia merasa makin takut meskipun pakiannya tidak kalah dengan mereka karena pendidikan dan pengalamannya jauh lebih rendah dari mereka. Karena itu ia menghindarkan diri dan menyendiri saja.
d.      Keterasingan karena perbuatannya
Orang terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa malu, dunia rasanya sempit, bila melihat orang, mukanya ditutupi. Itu semua akibat dari perbuatannya, yang tidak bisa diterima oleh masyarakat lingkungannya. Banyak perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.Contoh :
Selama ini Tn. Adi terkenal sebagai orang terhormat. Semua penduduk di wilayahnya mengenal siapa Tn. Adi, pegawai tinggi suatu instansi, ramah, dan dermawan. Tiba-tiba tersiar berita di koran bahwa Tn. Adi tersangkut korupsi milyaran. Dengan adanya berita itu, Tn. Adi tidak pernah keluar, apalagi bergaul. Setiap ada undangan tidak pernah datang. Ia mengurung diri di rumah, hidup dalam keterasingan.
Ø Takut kehilangan hak.
Contoh : Oyong mempunyai sifat pemarah, sebentar-bentar menantang orang dan mengajaknya berkelahi. Ia menganggap lawannya pasti kalah. Ia tak kenal istilah musyawarah, akibatnya semua teman-temannya perlahan-lahan menjauhinya, sehingga ia terasing dari pergaulan. Jadi, bila kita renungkan, orang hidup dalam keterasingan karena takut kehilangan haknya. Seperti halnya Oyong yang merasa takut kehilangan hak nama baiknya. Ia merasa lebih dari orang lain, sehingga bila ada orang yang melebihinya, ia segera mengajaknya berkelahi.
Ø Kerinduan.
Kadang-kadang keterasingan disebabkan pula oleh rasa kerinduan yang begitu hebat baik terhadap keluarga, teman, suasana,atau bahkan terhadap suatu tempat. Adalah satu hal yang wajar apabila seseorang  yang berada jauh dari keluarga akan merasakan kerinduan yang begitu hebat terhadap keluarganya. Dalam kondisi yang demikian ini tidak heran kalau kemudian yang bersangkutan merasa terasing, kendatipun lingkungan sekitarnya mampu memenuhi kebutuhannya.

·      Usaha-usaha untuk mengatasi keterasingan
Keterasingan biasanya terjadi karena sikap sombong, angkuh, pemarah, kaku, rendah diri, atau karena perbuatan yang melanggar norma hukum. Untuk mengatasi keterasingan ini diperlukan kesadaran yang tinggi. Orang bersikap demikian karena menganggap semua yang mereka lakukan adalah benar. Lain halnya dengan orang yang rendah diri. Orang yang mempunyai sifat ini biasanya sadar akan kekurangannya. Untuk meningkatkan harga diri, ia harus banyak belajar dan bergaul. Pergaulan itu dilakukan sedikit demi sedikit dan terus meningkat, sehingga akhirnya menjadi biasa.



MAKNA KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Contoh :
1.         Setelah anaknya yang telah menikah itu memiliki rumah sendiri, ibu Hadi merasa kesepian.
2.         Setelah tembakan gencar itu berhenti, jalan-jalan tampak sepi. Orang-orang takut keluar, bahkan suara deru mobil pun tak kedengaran.
3.         Karena pak Parman dan ibu Parman kurang bergaul, ditambah keadaan hari itu hujan lebat, maka resepsi perkawinan anaknya sepi, tamu kurang sekali.
Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama atau sebentar perasaan kesepian ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
·      Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya adalah frustasi. Orang yang frustasi tidak mau diganggu,ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri. Contoh : Pangeran Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian, dan keindahan. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan diluar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana dan pergi ke hutan ke tempat yang lebih sunyi untuk mencari hakikat hidup.
Bila kita perhatikan sepintas lalu mungkin keterasingan dan kesepian hampir serupa, tetapi sebenarnya tidak sama, walaupun keduanya ada hubungannya. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat. Kesepian merupakan akibat dari keterasingan dan keterasingan sebagai akibat sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi kawan-kawan sepergaulan. Akibatnya, orang yang dijauhi itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga mereka merasa kesepian.

Contoh
Pangeran   Sidharta meninggalkan  istana, tempat  kemewahan, keramaian dan ketidakpastian.  Karena  frustasi menyaksikan  kontradiksi  keadaan  istana dengan  keadaan  luar istana yang penuh penderitaan,  maka  ia meninggalkan  istana pergi ke tempat  yang  sepi, mencari  hakekat  hidup.
Bila kita  perhatikan   sepintas  lalu  keterasingan  dan  kesepian  itu  serupa  tetapi  tidak  sarna, namun  ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya  terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian  itu akibat dari keterasingan.  Keterasingan  akibat sikap sombong.  angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-ternan sepergaulan. Karena ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan  orang  yang  bersikap  sombong.  Orang  yang  bersikap  rendah  diri,  pemalu,  minder. merasa  dirinya kurang  berharga dibanding orang lain. maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena  menyendiri  itu   akibatnya  kesepian.


MAKNA KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat pikirannya yang tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan oleh  berbagai sebab, yang paling utama adalah kekacauan pikiran. Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup manusia. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
·      Sebab sebab ketidakpastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya Kesehatan Mental menerangkan beberapa penyebab seseorang tak dapat berpikir dengan pasti. Sebab-sebab itu ialah :

1.   Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau penyebab lain yang tidak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia. 

Contoh : Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat berpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikirannya itu semakin menjadi-jadi, apalagi setelah ia mengalami kerugian.



2.   Phobie
Phobie adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan atau tidak normal terhadap sesuatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya. 

Contoh : Orang yang takut terhadap tempat yang tinggi. Secara tidak sengaja, ia terus menelusuri jalan mendaki. Sesampainya di puncak ketinggian, ia ketakutan luar biasa.

3.   Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya, sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali. 
Contoh :Keinginannya mengambil barang orang (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat baginya, dan ia mampu andaikata ingin membelinya.

4.   Histeria
Histeria ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain. 

Contoh : Nuri, seorang gadis yang cukup manis, suatu hari melihat pacarnya berjalan-jalan dengan seorang gadis yang belum pernah dikenalnya. Rasa cemburu berkecamuk di hatinya dan setibanya di rumah dia beteriak histeris.

5.      Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :

·      Delusi persekusi : menganggap adanya keadaan yang jelek di sekitarnya. Akibatnya, banyak orang menjauhinya.

·      Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti ini biasanya gila hormat dan menganggap orang di sekitarnya tidak penting. Akibatnya, semua orang menjauhinya. Jadi, hampir sama dengan delusi persekusi.

·      Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyutan atau dikenal dengan nama delirium tremens., hilangnya kesadaran dan menyebabbkan otot-otot tak terkuasai lagi. Ia kehilangan ingatannya sama sekali, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.

Contoh : Pak Joyo  orang kampung pada suatu hari dipanggil   ke pengadilan  untuk diminta kesaksiannya.  Tetapi   karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur,  ditanya  ini itu  tak bisa  menjawab,   mulutnya  gemetar.  Akhimya  jaksa  tak memperoleh   kesaksian apa-apa  darinya.

6.   Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri, orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang yang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi, orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini tampak pada perbuatan-perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatannya itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri). 

Contoh : Atang memang seorang peminum. Bila sedang marah, ia makin banyak minumnya sehingga mabuk dan mengoceh (berbicara) tidak menentu.

7.   Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu, seseorang sangat dipengaruhi oleh emosinya. Jika emosi telah menguasai keseluruhan pribadinya, ia akan mengalami gangguan nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya bisa apatis atau bisa juga terlalu gembira dengan melampiaskan dalam gerakan-gerakan lari-larian, menyanyi, tertawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, atau termenung menyendiri. Orang seperti ini tidak mungkin dapat berpikir dengan tenang dan baik. Untuk mengatasi atau menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu mencari penyebabnya. Andaikata telah diketahui penyebabnya, namun kekacauan pikiran tersebut tidak hilang, penderita perlu diajak ke psikolog.

Contoh : Dalam  liburan,  seperti biasa Samsulbahri  pulang ke kampungnya,dan biasa pula setiap pulangnya Samsul bennain ke rumah Nurbaya, bekas pacamya. Kedatangan  Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh  Datuk  Maringgih,  suami  Nurbaya.  Melihat  itu Samsul bahkan  menghamtam   si tua bangka  itu. Siti Nurbaya menjerit  histeris. Jeritan itu terdengar  oleh ayah Nurbaya;  ayah Nurbaya   keluar  melihat  kejadian  itu  gemetar,  jatuh  terus  meninggal ( Siti  Nurbaya, Marah Rusli )


SUMBER-SUMBER KEGELISAHAN

sumber kegelisahan itu bukan dari luar diri, tetapi dari dalam diri. Karena faktor luar diri itu tidak dominan, Meskipun kita mampu menyelesaikan problem itu dengan cara menyelesaikan pokok masalahnya dari luar, tapi ia akan dirundung kegelisahan dalam bentuk lain. Begitu seterusnya tak pernah selesai.
Sebagai contoh, ketika kita berada pada puncak kesedihan karena masalah ekonomi, kadang kita tidak memperhatikan bahwa dititik kulminasi itu ada rasanya. Kita malah terbuai dengan hal lain yang mengganggu pikiran kita. Padahal di titik kesedihan itu ada geliat jiwa yang berpotensi untuk menyelesaikannya. Biarkan jiwa kita merasakan getaran “sedih” itu. Rasakan bagaimana ia menemukan penyelesaian dengan kejernihan hati dan kepasrahan kepada Tuhan, Sang Pemilik Jiwa. Dialah yang memberi ketenangan dan kedamaian hati. Lepaskan duka kita kepada Allah. Biarlah Dia yang membimbing dan menuntun hati kita. Berserah dirilah kepada-Nya secara total.
Jangan sampai kita malah terjebak pada hasrat, keinginan, harapan, cita-cita, dan angan belaka, tanpa mengetahui apa hakikat jiwa. Buang jauh-jauh prasangka buruk pada diri dan pada Allah. Uang tak akan menyelesaikan masalah kita. Meskipun pada waktu itu uang dapat menyelesaikan problem ekonomi kita, tapi kita akan mendapat kegelisahan dan kesedihan berikutnya, baik dalam bentuk yang sama ataupun dalam bentuk yang berbeda.
Namun jika pada saat kesedihan kita itu memuncak, lalu kita mengembalikan segala sesuatu pada Allah : “Dari-Mu dan kepada-Mu akan kembali, ya Allah”, maka kita akan menemukan dan memahami titik kesedihan yang sebenarnya.
Lalu, jiwa kita akan bertanya dan bertanya lagi, apa setelah kembali pada Allah? Hidup dan matiku untuk-Mu. Ya Allah. Makan minumku untuk siapa? Kerja dan pengabdianku untuk siapa? Untuk apa? Mengapa? Bagaimana? Dimana? Dan sederet pertanyaan-pertanyaan geliat jiwa lainnya yang dipersembahkan kepada Allah. Pada titik itu kita pasti akan menyadari dan berkata, “Ya Allah, segala hidupku dari-Mu dan kepada-Mu akan kembali.
Faktor Penyebab Kegelisahan
Bukan merupakan sebuah kepastian bahwa akar penyebab kegelisahan selalu bermula dari faktor keluarga atau metode pendidikan yang diterapkan oleh kedua orang tua. Bahkan, terkadang ia muncul dari diri penderita sendiri dan itu merupakan faktor sangat dominan dan berpengaruh dalam semua aspek keberadaan manusia sampai akhir   hayatnya. Faktor penyebab kegelisahan antara lain:
a.    Dari Dalam
Faktor kegelisan dari dalam diri seseorang antara lain:
1.        Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara keseluruhan demi memperoleh  kerelaannya.

2.        Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan jiwanya.
Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak negatifnya.

3.        Gejolak Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.
Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat disembuhkan dengan mudah.
4.        Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam was-was.

5.        Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan   diri.
Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was.

6.        Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan lemah.

b.   Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.



Cara Mengatasi Kegelisahan
Cara yang digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
·      Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
·      Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa  kita.
·      Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya

















SUMBER